HandmadNews – Prasi adalah bentuk seni gambar diatas daun rontal. Gambar dalam karya prasi dihadirkan dengan teknik menoreh diatas daun rontal dengan pisau khusus bernama pengrupak. Selanjutnya torehan tersebut digosok dengan pigmenvyang dihasilkan dari minyak biji buah tingkih(kemiri). Prasi pada mulanya identik sebagai bentuk karya seni yang berada dalam irisan antara sastra dan seni rupa. Karena struktur gambar yang naratif dengan karakter ilustratif, tak jarang pula didalam gambar – gambar diatas daun rontal tersebut terdapat teks aksara yang berasal dari kakawin ,kidung dan bentuk karya sastra tradisional lainya di Bali. Namun ada pula prasi yang tanpa tulisan (aksara), seperti prasi Kidung Dampati Lalangon yang justru tanpa tulisan.
Salah satu komunitas perupa muda Bali yang intens menggali dan mengeksplorasi Prasi dalam berkarya adalah komunitas Oprasi. Komunitas yang terbentuk tahun 2018 ini juga diniatkan sebagai wadah bersama dalam mengeksplorasi berbagai kemungkinan dalam pengembangan karya Prasi, mulai dari tematik, teknik dan berbagai kemungkinan cara presentasinya. Selain dalam eksplorasi kekaryaan, dalam komunitas Oprasi juga mulai tumbuh kesadaran untuk berupaya belajar bersama – sama menggali dari berbagai sumber ihwal eksistensi karya Prasi dalam kebudayaan Bali.
Disamping itu komunitas ini juga memiliki kesadaran untuk mengajak publik yang lebih luas untuk lebih dekat dengan karya Prasi. Maka tercetuslah sebuah pameran yang bertajuk “ Get In Toch With Prasi” yang bermakna lebih dekat dengan Prasi. Pameran yang berlangsung di Ruang Antara Studio, Batubulan, selama kurang lebih 2 minggu, mulai dari tanggal 1 Juli sampai 14 Juli 2021, menghadirkan 15 orang seniman prasi ini diformat dengan cara yang berbeda dengan berupaya membangun kedekatan atau keintiman antara para pengunjung dengan karya prasi. Para pengunjung yang hadir (dengan reservasi ataupun undangan) akan diajak berbincang secara lebih akrab dengan para perupa, mulai dari menjelaskan tentang karya mereka hingga berbagai teknik dengan mengajak para pengunjung mencoba membuat karya prasi. Disamping itu akan pula diundang sejumlah tokoh yang berkompeten pada dan intens dengan karya Prasi untuk berbincang dan membagi perspektif mereka tentang prasi dalam peristiwa dialogis yang cair dan penuh keakraban. Atas dasar pemikiran inilah pameran ini dihadirkan.
Karya yang dihadirkan dalam pameran ini memperlihatkan keanekaragaman gagasan para anggota dari komunitas Oprasi. Secara pilihan karakteristik cara ungkap gambar misalnya sebagian peserta memperlihatkan cara ungkap gambar yang naratif dan ilustratif serta secara tematik masih khusuk menghadirkan narasi yang diambil dari epos Mahabarata dan Ramayana dan teks yang digali dari khasanah susastra Bali lainya.
THANK GOD FOR GOOD KARMA